Assalamu'alaikum Wr Wb
Tidak ada ungkapan yang lebih baik untuk mengawali penulisan ini kecuali ungkapan rasa syukur Kepada Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita sekalian karena atas karuniaNyalah kita masih diberi kesempatan untuk menghirup udara di muka bumi ini dan sudah sepantasnya kita sebagai makhluqNya selalu ingat akan kebesarannya yang telah membuat kita ada di muka bumi ini "God is the great". Sholawat dan Salam smoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammmad SAW yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju jalan keselamatan yang senantiasa kita mengharapkan Ridla Allah SWT.
Kepada semua pihak langsung maupun tidak langsung mengucapkan terima kasih atas segala dukungannya dalam bentuk apapun dan juga mohon maaf atas segala kukurangan dalam bentuk apapun juga dan tata bahasa penulisannya dalam penulisan "Sekilas Perjalanan Pemeritahan di Desa Blederan".
Insya Allah niat dan maksud serta tujuan penulisan ini baik, kami dapat saling berbagi bertukar pengalaman dan siapa tahu kita semua dapat mengambil hikmah dari perjalanan penyelenggaraan Pemeritahan di Desa Blederan Kecamatan Mojotengah. Kami juga mohon maaf tidak bisa memberikan secara rinci perjalanan Pemerintahan di Desa Blederan, hal tersebut karena keterbatasan untuk mengingat, paling tidak meskipun hanya sekilas semoga dapat memberikan manfaat.
Demikian pengantar dari penulis semoga para pembaca dapat memberikan kritik yang membangun menuju ke arah yang lebih baik.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Pemerintahan Desa Blederan 1998 - 2006
Dunia baru sebagai Kepala Desa.
Pelantikan Kepala Desa tahun 1998 dilaksanakan pada Bulan September 1998 di Adipura Kencana oleh Bupati Drs. H. Margono. Dapat di katakan pada waktu itu Kepala Desa yang baru mengalami kebingunan mau apa setelah mendapat amanat menjadi Kepala Desa dan berbagai kesulitan dalam penataan Pemerintahan Desa yang cukup amburadul baik dari sisi sarana dan prasarana gedung kantor desa dan sarana penunjang maupun pendukung terselenggaranya pemerintahan di desa sebagai wujud dari sistem penyelenggara pemerintahan di tingkat paling bawah. Awal tahun 1999 Desa Blederan mendapatkan bantuan PDMDKE bidang sarana prasarana fisik, dengan situasi masyarakat yang belum kondusif Kepala Desa dituntut untuk memulai pekerjaannya dengan pelaksanaan pembangunan secara fisik padahal yang akan melaksanakan situasinya tidak karuan, sempat timbul gesekan-gesekan kecil antar dusun terkait dengan bantuan tersebut. Dengan pendekatan secara persuasif pembangunan dapat berjalan dan diterima masyarakat. Antara tahun 2000 - tahun 2003 dapat dikatakan masa-masa pemulihan situasi dan kondisi di masyarakat dan mempersatukan masyarakat di masing-masing dusun dalam wadah satu desa Desa Blederan.
Ketika Kepala Desa baru memasuki ruangan kantor desa terlihat suasana kantor yang kurang tertata dengan baik, tidak mencerminkan suasana berjalannya sistem pemerintahan. Hal tersebut diperparah dengan keberadaan perangkat yang masih kurang pengetahuannya dalam hak dan kewajiban sebagai abdi masyarakat, memang kita mengakui keberadaan Kepala Desa dan Perangkat pada waktu dulu seperti Ratu dengan Prajuritnya, sehingga tidak aneh kalau kata-kata Kepala Desa seperti sabdo pandito ratu yang harus selalu dituruti segala ucapannya dan perangkat sendiko dawuh dengan apa yang diperintahkan.
Seiring dengan berjalannya tahun dan perkembangan jaman Desa Blederan sedikit demi sedikit mengalami perubahan. tunggu episode selanjutnya..........
Kepada semua pihak langsung maupun tidak langsung mengucapkan terima kasih atas segala dukungannya dalam bentuk apapun dan juga mohon maaf atas segala kukurangan dalam bentuk apapun juga dan tata bahasa penulisannya dalam penulisan "Sekilas Perjalanan Pemeritahan di Desa Blederan".
Insya Allah niat dan maksud serta tujuan penulisan ini baik, kami dapat saling berbagi bertukar pengalaman dan siapa tahu kita semua dapat mengambil hikmah dari perjalanan penyelenggaraan Pemeritahan di Desa Blederan Kecamatan Mojotengah. Kami juga mohon maaf tidak bisa memberikan secara rinci perjalanan Pemerintahan di Desa Blederan, hal tersebut karena keterbatasan untuk mengingat, paling tidak meskipun hanya sekilas semoga dapat memberikan manfaat.
Demikian pengantar dari penulis semoga para pembaca dapat memberikan kritik yang membangun menuju ke arah yang lebih baik.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Pemerintahan Desa Blederan 1998 - 2006
Pilkades Desa Blederan tahun 1998.
Desa Blederan Kecamatan Mojotengah sampai tahun 2009 telah mengalami pergantian kepemimpinan 11 (sebelas) kali dengan 10 orang Kepala Desa yang diberi amanat di Desa Blederan. Tahun 1998 Desa Blederan mengalami masa-masa perubahan atau pergantian kepemimpinan sehingga diselenggarakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada bulan April 1998. Waktu itu bakal calon Kepala Desa ada 4 (empat) orang (Anwar Affandi, Retno Harini, Rokhmani, Muttaqin). Seperti umumnya desa yang menyelenggarakan Pilkades, di Desa Blederan juga mengalami suasana yang kurang kondusif terutama menjelang Pilkades, sudah semestinya masyarakat Desa Blederan pada waktu itu terpecah menjadi 4 (empat) kelompok pendukung calon Kepala Desa. Singkat cerita dari pelaksanaan Pilkades yang meriah di Desa Blederan yang mendapatkan suara terbanyak atas nama Muttaqin seorang pemuda desa anak seorang petani penggarap sawah yang memang gemar berolah raga sepak bola.Dunia baru sebagai Kepala Desa.
Pelantikan Kepala Desa tahun 1998 dilaksanakan pada Bulan September 1998 di Adipura Kencana oleh Bupati Drs. H. Margono. Dapat di katakan pada waktu itu Kepala Desa yang baru mengalami kebingunan mau apa setelah mendapat amanat menjadi Kepala Desa dan berbagai kesulitan dalam penataan Pemerintahan Desa yang cukup amburadul baik dari sisi sarana dan prasarana gedung kantor desa dan sarana penunjang maupun pendukung terselenggaranya pemerintahan di desa sebagai wujud dari sistem penyelenggara pemerintahan di tingkat paling bawah. Awal tahun 1999 Desa Blederan mendapatkan bantuan PDMDKE bidang sarana prasarana fisik, dengan situasi masyarakat yang belum kondusif Kepala Desa dituntut untuk memulai pekerjaannya dengan pelaksanaan pembangunan secara fisik padahal yang akan melaksanakan situasinya tidak karuan, sempat timbul gesekan-gesekan kecil antar dusun terkait dengan bantuan tersebut. Dengan pendekatan secara persuasif pembangunan dapat berjalan dan diterima masyarakat. Antara tahun 2000 - tahun 2003 dapat dikatakan masa-masa pemulihan situasi dan kondisi di masyarakat dan mempersatukan masyarakat di masing-masing dusun dalam wadah satu desa Desa Blederan.
Ketika Kepala Desa baru memasuki ruangan kantor desa terlihat suasana kantor yang kurang tertata dengan baik, tidak mencerminkan suasana berjalannya sistem pemerintahan. Hal tersebut diperparah dengan keberadaan perangkat yang masih kurang pengetahuannya dalam hak dan kewajiban sebagai abdi masyarakat, memang kita mengakui keberadaan Kepala Desa dan Perangkat pada waktu dulu seperti Ratu dengan Prajuritnya, sehingga tidak aneh kalau kata-kata Kepala Desa seperti sabdo pandito ratu yang harus selalu dituruti segala ucapannya dan perangkat sendiko dawuh dengan apa yang diperintahkan.
Seiring dengan berjalannya tahun dan perkembangan jaman Desa Blederan sedikit demi sedikit mengalami perubahan. tunggu episode selanjutnya..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar